SAWANGAN—Maraknya pengamen Ondel-ondel keliling memunculkan pandangan negatif di mata masyarakat terhadap kesenian Betawi.
Karena pada hakekatnya, Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering tampil dalam pesta-pesta rakyat. Ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.
Untuk menepis persepsi masyarakat terhadap Ondel-ondel yang saat ini disalahgunakan oleh oknum tertentu untuk mengais rejeki dengan cara mengamen, sejumlah budawayan di Kota Depok pun mengambil sikap tegas.
Baca Juga: https://depoktoday.hops.id/komedian-omas-tutup-usia-pradi-almarhumah-kebanggan-depok/
Pertemuan yang dimotori Latif Al Batawi selaku Ketua dan Guru dari Sanggar Bale Bale Sawangan, bersama Adan sebagai Ketua Lingkar Ondel Ondel Depok (LO2D), para pegiat budaya dari 24 sanggar akhirnya sepakat akan membuat wadah Payung Budaya Depok.
"Maraknya pengamen Ondel-ondel akhir akhir ini di cap miring oleh masyarakat karena banyaknya oknum yang memanfaatkan untuk hal negatif," kata Ketua Sanggar Bale Bale Sawangan, Latif, Sabtu 30 Januari 2021.
"Maka inti pertemuan ini adalah membahas keberlangsungan budaya Ondel-ondel di Kota Depok agar tidak dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," katanya lagi.
Latif mengungkapkan, kesepakatan yang dihasilkan antara lain membuat satu wadah payung budaya yang dimana seluruh penggiat budaya yang ada di Depok akan lebih terkoordinir arah dan tujuannya.
"Program pertama payung budaya depok adalah dengan membuat pelatihan kerajinan Ondel-indel berupa souvenir dan juga Ondel-ondel lainnya. Pelatihan tersebut akan di laksanakan pada 14 Februari 2021 ini," ungkapnya.
Adapun maksud dan tujuan pelatihan, kata Latif, untuk mengurangi kegiatan mengamen di jalan agar lebih ke arah produksi yang nantinya dapat di pasarkan di wilayah Depok, salah satu targetnya adalah UMKM dengan support dari Pemerintah Kota Depok.
"Sanggar Bale Bale Sawangan Depok sangat membuka peluang untuk rekan-rekan penggiat Ondel-ondel yang ada di Depok dengan memberikan lahan sanggarnya untuk pelatihan kreativitas Ondel-ondel," jelas Latif.
Menurut dia, Payung Budaya Depok tidak hanya membuat Ondel-ondel saja, karena nantinya seluruh penggiat budaya seni budaya betawi lainnya akan dirangkul bersama untuk memajukan Kota Depok yang berbudaya dan beragama.
"Berharap ke depannya dengan adanya Payung Budaya, Depok akan menjadi pusat teman-teman penggiat untuk berkreasi, berbudaya dalam koridornya atau tidak kembali ke jalan," harap Latif.
Pada kesempatan yang sama, Ketua LO2D, Adan, sangat berterima kasih dengan di bukanya pintu untuk rekan-rekan penggiat Ondel-ondel di Kota Depok.
Ia berharap, kesepakatan ini menjadi sebuah terobosan yang nyata sehingga berjalan sesuai dengan apa yang dikehendaki bersama.
"Semoga dengan adanya kegiatan ini Pemerintah Kota Depok merespon cepat, turut membantu kegiatan Payung Budaya Depok ini," ucapnya.
(ale)