Begini Metode Tentukan Kalender Hijriah, 2 di Antaranya Dipakai untuk Tetapkan 1 Ramadhan

- Minggu, 19 Maret 2023 | 10:06 WIB
Ilustrasi - Metode menentukan 1 Ramadhan 1444 Hijriah. (pexels.com)
Ilustrasi - Metode menentukan 1 Ramadhan 1444 Hijriah. (pexels.com)

Depoktoday.com – Tahukah kamu bahwa sebenarnya terdapat tiga metode yang dapat digunakan dalam penghitungan Kalender hijriah, khususnya dalam menentukan 1 Ramadhan 1444 H?

Mengutip dari laman resmi Muhammadiyah, ternyata terdapat tiga metode dalam penentuan Kalender hijriah. Tiga Metode tersebut yang terdiri dari Rukyatul Hilal, Imkan Rukyat, dan Wujudul Hilal.

Ketiga metode pun ini diketahui sama-sama berfokus pada pergerakan bulan (hilal), satelit alami yang mengitari bumi.

Adapaun penjelasan detail dari tiga metode yang telah tim DepokToday.com rangkum sebagai berikut:

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Depok Hari Ini 19 Maret 2023, BMKG Prediksi Turun Hujan, Catat Jamnya!

1. Rukyatul Hilal

Rukyat merupakan metode yang dilakukan dengan cara mengamati visibilitas hilal saat matahari terbenam. Dengan kata lain, rukyat hanya dapat dilakukan saat terjadi konjungsi, yaitu pada saat matahari terbenam, hilal telah berada di atas ufuk dan dalam posisi dapat terlihat.

Jika pada tanggal tersebut hilal tidak terlihat, baik karena faktor cuaca atau memang karena belum tampak, maka bulan Hijriah digenapkan menjadi 30 hari.

Metode ini biasanya dilakukan menjelang hari-hari besar umat Islam seperti awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

2. Imkan Rukyat

Imkan rukyat merupakan bagian dari metode hisab hakiki yaitu perhitungan astronomis posisi Bulan pada sore hari saat konjungsi (ijtimak).

Dalam metode ini, penanggalan berbasis peredaran bulan dianggap memasuki perhitungan baru apabila pada sore hari yang ke-29 dalam bulan Hijriah, bulan berada di atas ufuk dengan ketinggian sedemikian rupa yang memungkinkannya untuk dapat dilihat ketika matahari terbenam.

Baca Juga: Muhammadiyah Mulai Puasa Ramadhan 1444 Hijriah pada Hari Kamis 23 Maret 2023

3. Wujudul Hilal

Metode ini mengatakan bahwa bulan baru akan dimulai apabila pada hari ke-29 pergerakan hilal berhasil memenuhi tiga syarat kumulatif, yaitu, telah terjadi ijtimak; ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam; dan pada saat matahari terbenam Bulan (piringan atasnya) masih di atas ufuk.

Halaman:

Editor: Khoirur Rozi

Sumber: muhammadiyah.or.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X