DepokToday.com - Sebanyak sembilan kota di Indonesia masuk dalam kota percontohan ramah keluarga. Jawa Barat diwakili oleh Kota Depok dan Kota Bogor.
Selain Bogor dan Depok, tujuh kota percontohan ramah keluarga lainnya yakni Metro, Tangerang Selatan (Tangsel), Pekalongan, Banjarmasin, Makassar, Ternate, dan Palu.
Di Kota Bogor, Jawa Barat, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Bima Arya, menggelar pelatihan kota ramah keluarga pada program Kota Kita Ramah Keluarga yang digagas oleh APEKSI bersama Demi Kita.
Kerja sama antara APEKSI dan Demi Kita yang merupakan start up pertama di Indonesia, yang fokus pada isu-isu strategis keluarga.
Baca Juga: Al Nassr Menang Ketika Cristiano Ronaldo Melakukan Debutnya di Liga Arab Saudi
Dari data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang telah melakukan pemutakhiran data dari awal 2022 hingga akhir 2022, jumlah Keluarga di Indonesia bertambah 2,27 juta orang atau tepatnya 2.271.917 keluarga sehingga jumlah keluarga menjadi 70.759.056 keluarga dari sebelumnya 68.487.139 keluarga.
Dari data tersebut, ada 61 persen keluarga bapak ibu dengan anak, 40 persen sisanya yakni single parent, belum memiliki anak, suami istri lansia atau lansia saja.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Depok Jumat 20 Januari 2023, Sore Hari Hujan Petir
Untuk keluarga dengan balita di Indonesia berjumlah 14 juta, keluarga yang memiliki remaja ada 32 juta keluarga dan 16 juta keluarga dengan lansia dan sebagian besar pendidikan kepala keluarga masih relatif rendah.
Artikel Terkait
Momen Haru Keluarga Sambut Kepulangan Habib Rizieq, Pengacara Sebut Nama Kapolri
7 Tahun Kasus Akseyna Luntang Lantung, Keluarga Tagih Janji Kompolnas
Ikatan Keluarga Minang Kota Depok Dapat Surat Keterangan Terdaftar Bakesbangpol
Gubernur Jawa Barat Serahkan Bantuan Kemanusiaan kepada Keluarga Korban Hanyut Curug Kembar
Perumahan Shila Sawangan Cocok Bagi Keluarga Muda, KPR Bisa Sampai 30 Tahun
Keluarga Presiden Jokowi Berakhir Pekan di Candi Prambanan, Pengunjung yang Lagi Study Tour Gak Nyangka