DepokToday.com - Pondok Pesantren Salafus Solihin menolak rencana proses pembangunan Jalan Tol Cijago Seksi 3B di Jalan Swadaya Kelurahan Limo, Kecamatan Limo, Kota Depok.
Penolakan ini dilakukan karena lahan pengganti belum dibayarkan oleh PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Proyek Tol Cijago 3B.
Aksi demo penolakan tersebut dipicu adanya informasi agar menjaga keselamatan KH. Tuan Guru Husnul Ma'ad Khalili sebagai Nadzir wakaf sekaligus pengasuh Ponpes Salafus Sholihin.
Terlebih, kondisi bangunan berdiri di tengah layaknya sudah seperti pulau yang dikelilingi jurang proyek jalan tol Cijago.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Jadi Kapten Tim Riyadh ST XI, Tiket Pertandingan Lawan PSG Terjual Habis
KH. Marjaya yang juga pengurus Pondok Pesantren Salafus Sholihin, tetap taat dan mendukung pada rencana proyek Pemerintah dan PSN (Proyek Strategis Nasional) terkait pembangunan jalan tol.
Hanya saja, dia meminta agar pejabat yang berwenang untuk segera melakukan pembayaran untuk lahan pengganti.
Kalau sudah dilakukan pembayaran dan lahan pengganti, lanjutnya, pada hari itu juga akan pindah.
"Kita berharap agar Pejabat yg berwenang mulai dari Pemetintah Pusat yaitu Presiden Joko Widodo, Kemenko Marvest, Kementerian Agama, Kemenreian PUPR, Kementrian ATR, sampai kepada Pelaksana di lapangan dan Pemkot Depok smpai tingkat Kelurahan, Kecamatan, agar lebih perhatian dengan kasus ini. Bukan malah diintimidasi, ditakut-takuti, padahal kita juga akan pindah asalkan ada lahan penggantinya yang sudah ditunjuk Nadzir dibayarkan," katanya.
Artikel Terkait
Tuntut Kejelasan Tanah, Warga Limo Geruduk Proyek Tol Cijago Depok
Warga Terdampak Tol Cijago Seksi III Bakal Demo Lokasi Proyek, Ini Musababnya
Akses Jalan Warga Jadi "Tumbal" Tol Cijago, DPRD Depok: Masa Walikota Nggak Pro Rakyat?
3 Pekerjanya Tertimbun Galian Proyek Tol Cijago Depok, PP Sebut Faktor Alam
Kisah Pilu Warga Depok yang Jadi Korban Tol Cijago: Tolong Kami Pak Presiden
Hilang Sejak Sabtu, Dua Bocah Ditemukan Tak Bernyawa di Kubangan Air Proyek Tol Cijago