Baca Juga: Suarakan Politik Kaum Perempuan, Kader Muda BMI Ini Singgung Isu Intoleran di Kota Depok

Menurut dia, di politik itu ternyata ada kebahagian yang tidak bisa didapatkan dari dunia sebelumnya sebagai seorang pebisnis.
“Ada kebahagian ketika kita bisa nolong orang itu sampai besok-besok senyum aja. Meskipun saya tidak menjabat, kita masih bisa berbuat. Apalagi teman-teman dewan PDIP itu sangat respon,” tuturnya.
“Ada warga yang sakit tengah kita bantu, ada advokasi juga kita kawal. Kadang saya ikut keliling juga, itu masyaAllah sampai malam. Itu bagi saya kebahagian yang buat saya nggak ada harganya, tidak bisa dinilai dengan uang,” sambungnya.
Baca Juga: Kisah Pilu ART, Uang Buat Bayar Sekolah Anak Nyangkut di ATM, Dibawa Kabur OTK
Berbekal pengalamannya tersebut, Afifah lantas mengajak kaum perempuan untuk lebih aktif dalam dunia politik di Tanah Air.
“Kalau kita mau banyak berbuat, ayo ikut politik,” timpalnya lagi.
Tangis Pertama Afifah di Politik
Lebih lanjut Afifah kemudian menceritakan, ada satu pengalaman yang sampai sekarang membekas dihatinya. Itu terjadi ketika dirinya sedang berusaha membela kepentingan warga yang ijazah anak-anaknya ditahan karena tak sanggup melunasi biaya pendidikan.
“Beberapa waktu lalau saya sempat mensomasi Dinas Pendidikan alhamdulillah, ternyata ijazah-ijazah SMP dibagikan. Itu kan buat saya kebahagian yang luar biasa,” tuturnya.
Artikel Terkait
Wali Kota Depok Hadiri Malam Puncak Perayaan Jakarta Hajatan ke-495
Bos Air Asia Telepon Menparekraf Sandiaga Uno Soal Penerbangan, Begini Percakapannya
Pemkot Depok Terbitkan Surat Edaran Tentang Pelaksanaan Kurban
Piala Presiden 2022, Empat Klub Berebut Posisi Runner-Up Grup A