Operasi Senyap di Rutan Kelas I Depok, Sosok Ini Jadi Beking Napi yang Berani Lapor Pungli

KPR Rutan Kelas I Depok, Nu'man Fauzi (Foto: DepokToday.com/Zahrul Darmawan)

Selain sebagai langkah antisipasi untuk mencegah barang terlarang masuk ke dalam Rutan Kelas I Depok, operasi senyap itu juga bertujuan untuk mencegah adanya pelanggaran, seperti pungli.

Terkait hal itu, Fauzi mengaku, pihaknya cukup intens memberikan penyuluhan dan sosialisasi pada para narapidana atau tahanan untuk ikut mendukung pencegahan pungli dan pelanggaran lainnya.  

“Antispasi pungli kita menyampaikan dengan cara mengumpulkan warga binaan dan sosialisasi di setiap momen, di situ biasanya kita sisipkan tentang aturan-aturan dan kewajiban mereka, dan kita menyampaikan juga semua pelayanan disini tidak ada yang dipungut biaya,” katanya.

Baca Juga: Tajem, Rocky Gerung Sebut Ganjar Capres Dungu Gegara Hal Ini

Baca Juga: Pantes Bikin OPM Bergidik, Ternyata Sepak Terjang Mayjen Teguh Mengerikan, Ini Faktanya

Hal itu, lanjut Fauzi, juga sering kali disampaikan melalui rekaman pengeras suara yang diputar pada pagi hari.

“Jadi jika ada temuan seperti itu (pungli) segera lapor petugas atau jika ada yang meminta dengan membawa-bawa nama petugas maka kami tidak benarkan. Sanksi untuk napi yang melakukan pelanggaran tata tertib kita berlakukan sel isolasi dan bisa ditunda kepengurusan pembebasannya,” ujar dia.

“Dan untuk memastikan keamanan para warga binaan, kami juga rutin melakukan kontrol langsung dan mengerahkan anggota untuk mendengar keluh kesah mereka (napi),” sambungnya.

Sebagai informasi, saat ini jumlah narapidana atau tahanan di Rutan Kelas I Depok sebanyak 1.301 orang dengan kapasitas 1.100 orang. Sedangkan untuk blok wanita diisi 28 orang dengan jumlah kapasitas 25 orang.