Minta Kepastian Jalankan PPKM Depok, Idris Beberkan Ketimpangan Data Antar Kementerian

DepokToday.com - Dengan kondisi peningkatan Covid-19 di Kota Depok dan sejumlah indikator lainnya, kota yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta itu seharunya telah menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Depok Level 4.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Depok Mohammad Idris di hotel Bumi Wiyata yang dikutip pada Jumat 4 Februari 2022. PPKM Depok yang seharusnya sudah menjalankan level 4 itu dikatakan Idris berdasarkan adanya assesment dari Kementerian Kesehatan atau Kemenkes.

PPKM Depok sebelumnya masih menjalankan level 2, hal ini dilakukan mengacu pada keputusan Inmendagri. Perbedaan antara assesment Kemenkes dengan Inmendagri ini membuat sejumlah kota tidak hanya Depok mengalami kebingunan untuk menentukan kebijakan.

Baca Juga: Perda KTR di Depok Belum Maksimal, Ini Alasan Wali Kota

"Iya ini masalahnya informasi-informasi dari rumah sakit dan kementerian yang kadang terlambat atau gimana, tadi seperti itu dari pak menteri kesehatan, mungkin keterlambatan informasi ke Kementerian Dalam Negeri. Kalau kemenkes langsung dari rumah sakit (datanya)," sebut Idris kemarin.

Simulasi PTMT di SDN 06 Beji. (Foto: DepokToday/Nur Komalasari)

Jika nantinya PPKM Depok menjalankan level 4, kebijakan di dalamnya juga mengikuti, termasuk juga pemberhentian Pembelajaran Tatap Muka atau PTM Depok.

"Ini yang membuat kami mendesak agar surat kami (evaluasi PTMT) direspon menteri dalam negeri dan kesehatan. Kalau sudah level 4 sesuai SKB 4 menteri jadi tidak perlu mengecek SKB 4 menteriny," terang dia.

Kondisi kenaikan kasus Covid-19 ini membuat Pemerintah Kota Depok mengaktifkan kembali tempat isolasi terpusat di Pusat Studi Jepang yang ada di lingkungan kampus Universitas Indonesia atau UI.

Wali Kota Depok Mohammad Idris menyampaikan, pengaktifan kembali isolasi terpusat di Pusat Studi Jepang ini sudah dilakukan sejak Senin 31 Januari 2022 atau sepekan lebih kasus Covid-19 Depok naik.

"Iya sudah kita dengan studi Jepang (Pusat Studi Jepang) ada 56 bed di sana," papar Idris di Hotel Bumi Wiyata dikutip Jumat 4 Februari 2022.

Dari kapasitas yang ada, saat ini kata Idris tempat isolasi terpusat itu baru terisi sepuluh bed. ***