Lafal Niat Puasa yang Benar, Berikut Penjelasan Lengkap dari NU Tentang Hukum dan Bacaan Niat Puasa Ramadhan

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 19:05 WIB
Bacaan niat puasa Ramadhan yang benar. (Abdulmeilk Aldawsari)
Bacaan niat puasa Ramadhan yang benar. (Abdulmeilk Aldawsari)

Depoktoday.com – Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama (Nu), sebagaimana yang telah diajarkan, bahwasanya niat merupakan salah satu rukun yang harus dilakukan dalam beribadah, termasuk puasa Ramadhan.

Niat dimaknai sebagai suatu ikrar yang diungkapkan dengan keyakinan sebelum melakukan suatu tindakan. Termasuk Ketika hendak menunaikan puasa Ramadhan, niat dimaksud secara sadar atau sengaja bahwa seseorang akan menunaikan puasa setelah terbitnya fajar.

Melalui laman resminya, NU menjelaskan bahwa hal ini bersumber dari pendapat Imam Syafi'i.

Baca Juga: Liga Champions dan Liga Europa Sudah, Bagaimana Drawing Liga Konferensi Eropa? Begini Hasilnya

Dalam al-Fiqh al-Islami, III, 1670-1678, Imam Syafi'i berpendapat bahwa, makan sahur tidak dapat menggantikan kedudukan niat, kecuali apabila terbesit (khathara) dalam hatinya maksud untuk berpuasa.

Berdasarkan pendapat tersebut, NU menyimpulkan bahwa meski niat merupakan urusan hati, namun, dengan melafalkannya (talaffudz) tentu akan membantu seseorang untuk menegaskan niat tersebut dalam wujud yang lebih konkret, yaitu bacaan atau lafal.

Jika membahas tentang bacaan dari niat puasa Ramadhan, tentu sering kali ditemukan beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut terdapat pada bagian harakat kata رمضان (Ramadhan)

Maka timbullah pertanyaan, bagaimana cara membaca kata Ramadhan dalam niat puasa Ramadhan? Yang benar Romadhona atau Ramadhani?

Baca Juga: 10 Tradisi Sambut Ramadhan di Berbagai Daerah Indonesia, Nomor 4 Sangat Familiar

Melalui laman resminya, NU menjelaskan, umumnya, kebanyakan orang membaca lafaz niat puasa Ramadhan seperti ini:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

(Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihissanati lillahi ta’ala)

Namun, NU menegaskan bahwa, berdasarkan kaidah ilmu nahwu, penulisan tersebut adalah suatu kekeliruan.

Baca Juga: Perjalanan Irak di Piala Asia U-20 2023 dari Fase Grup Sampai Final, Unggul Gol dari Indonesia

Halaman:

Editor: Gerry Anugrah Putra

Sumber: Nahdalatul Ulama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X