Terdampak Gempa Turki, Puluhan Mahasiswa Asal Indonesia Kesulitan Bahan Makanan

- Rabu, 8 Februari 2023 | 06:50 WIB
Mahasiswa asal Indonesia yang terdampak gempa di Kota Kahramanmaraş, Turki, harus tinggal sementara di lokasi pengungsian.  (Suara.com/Hammam Ishthifaulloh)
Mahasiswa asal Indonesia yang terdampak gempa di Kota Kahramanmaraş, Turki, harus tinggal sementara di lokasi pengungsian. (Suara.com/Hammam Ishthifaulloh)

Depoktoday.com - Puluhan mahasiswa asal Indonesia ikut terdampak gempa di Kota Kahramanmara, Turki. Gempa bermagnitudo 7,4 yang mengguncang kota tersebut pada Senin, 6 Februari 2023, membuat mahasiswa Indonesia mengungsi.

Selama di pengungsian, mereka mengaku kesulitan untuk mendapatkan makanan. Hal ini disampaikan langsung oleh salah seorang mahasiswa asal Indonesia bernama Hammam Ishthifaulloh.

Hammam saat ini berstatus mahasiawa semester enam di Fakultas Ekonomi Universitas Kahramanmara Sütçü mam.

Kata pemuda asal Semarang, Jawa Tengah ini, ada sekitar 40 mahasiswa asal Indonesia harus mengungsi di kampusnya, bersama para warga yang terdampak.

Baca Juga: Kemenhub dan Pemprov DKI Jakarta Bahas Pengembangan Angkutan Massal Perkotaan

"Kalau yang di tempat saya di kampus masih belum ada kiriman bantuan," kata Hammam dikutip dari laman Suara.com pada Rabu, 7 Februari 2023.

Menurut Hammam, kesulitan mendapatkan makanan disebabkan karena banyak tokoh yang tutup usai gempa. Untuk bertahan hidup, Hammam dan rekan-rekannya makan seadanya.

"Seadanya saja dan agak sedikit kios yang di daerah kampus ini," ungkap Hammam.

Hammam menyebut, dia bahkan melihat beberapa warga harus mengambil bahan makanan dari sejumlah toko yang tutup.

"Beberapa orang menerobos toko-toko yang tutup untuk mengambil bahan-bahan kebutuhan," ungkapnya.

Baca Juga: Anggota Densus 88 Diduga Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Online di Depok Sudah Ditahan

Hampir tidak adanya bantuan logistik ke daerah pengungsian mereka, karena pemerintah Turki memusatkan posko pengungsian di pusat Kota Kahramanmara, yang menjadi kawasan paling terdampak.

Hammam mengaku sudah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turki. Kata dia, pada pukul 16.24 waktu setempat, pihak KBRI sedang dalam perjalanan ke Kahramanmara, membawa bahan makanan dan perlengkapan logistik lainnya.

"Terakhir kali kabarnya sudah di Kota Adana, sebentar lagi, se-jam-an lagi kemungkinan sampai," kata dia.

Informasi yang diterimanya mereka akan langsung dievakuasi ke Kota Ankara, Ibu Kota Turki. Dia memastikan rekan-rekanya sesama mahasiswa Indonesia di Kahramanmara tidak ada yang menjadi korban.

Halaman:

Editor: Khoirur Rozi

Sumber: Suara.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X