Depoktoday.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya menciptakan ekosistem Mobil listrik dan baterai kendaraan listrik (EV). Ini menurutnya sebagai salah satu strategi Indonesia agar menjadi negara maju.
Hal itu disampaikan Jokowi di acara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-8 dan Kopi Darat Nasional Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Selasa, 31 Januari 2023 malam.
“Kita ingin menyatukan, mengintegrasikan yang namanya seluruh kekayaan alam ini menjadi satu barang yang nanti dibutuhkan, yang namanya EV baterai, litium baterai,” kata Jokowi dikutip Depoktoday.com dari laman resmi Sekretariat Kabinet.
Baca Juga: Isu Reshuffle Menguat, Rocky Gerung Duga Jokowi Mau Depak NasDem dari Kabinet
Menurut Jokowi, Indonesia memiliki sumber daya alam berbagai komponen kendaraan listrik. Hal inilah yang akan menjadi keuntungan bagi Indonesia.
“Di situ ada komponen dari nikel, tembaga, timah, bauksit, dan semuanya harus kita satukan, kita integrasikan sehingga muncul nanti yang namanya EV baterai dan babak selanjutnya ekosistem yang lebih besar yang namanya Mobil listrik yang ke depan mau tidak mau semua negara akan mencari barang ini,” jelasnya.
Presiden Jokowi menyadari bahwa mengintegrasikan komponen-komponen baterai dan Mobil listrik tidaklah mudah meskipun Indonesia memiliki hampir semua bahan yang dibutuhkan.
Dari segi geografis, tantangannya adalah bagaimana menyatukan berbagai bahan tambang yang lokasinya tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Baca Juga: Campak Mewabah di 31 Provinsi, Legislator Senayan Minta Pemerintah Gerak Cepat Atasi Penularan
“Yang sulit memang geografis negara kita. Nikel itu ada di Sulawesi yang banyak, ada di Maluku Utara. Tembaga ada di Papua, ada di Sumbawa, ini yang besar-besar. Bauksit itu ada di Kalimantan Barat dan ada di Kepulauan Riau, di Bintan. Timah ada di Bangka Belitung. Bagaimana mengintegrasikan ini, ada smelter di sini, ada smelter di sana, disatukan menjadi barang yang namanya EV baterai dan yang namanya Mobil listrik,” lanjutnya.
Tantangan berikutnya adalah dari sisi eksternal, misalnya gugatan Uni Eropa terhadap Indonesia karena pemerintah menghentikan ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah.
Meskipun Indonesia kalah dalam gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tersebut, namun Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mundur dan akan tetap konsisten menghentikan ekspor barang tambang lainnya dalam bentuk bahan mentah.
“Kalau kita digugat kemudian kita mundur, jangan berharap negara ini akan menjadi negara maju, jangan berharap,” tegasnya.
Artikel Terkait
Mobil Listrik Pertama Indonesia Resmi Diluncurkan Presiden Jokowi
Presiden Jokowi Minta Pejabat Gunakan Mobil Listrik, Termasuk Wali Kota Depok
Wali Kota Depok Soal Intruksi Presiden Jokowi Tentang Mobil Listrik: Nggak Efektif
20 Mobil Listrik Ikut Turing Sejauh 1.250 Km, Sekarang Sudah OTW Bali