Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Turun Signifikan

- Minggu, 6 November 2022 | 08:00 WIB
Ilustrasi ginjal akut. Jangan Panik Sikapi Kasus Gangguan Ginjal Akut! (Instagram @parentingindonesia)
Ilustrasi ginjal akut. Jangan Panik Sikapi Kasus Gangguan Ginjal Akut! (Instagram @parentingindonesia)

DepokToday.com - Jumlah kasus baru gangguan gagal ginjal akut pada anak menurun signifikan dalam satu pekan terakhir.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Muhammad Syahril, mengungkapkan hal tersebut dalam Konferensi Pers Update Penanganan COVID-19 dan Gangguan Ginjal Akut (AKI) di Indonesia pada Jumat 4 November 2022.

''Penambahan kasus baru dan jumlah kematian setelah tanggal 18 Oktober 2022 menurun jauh dibandingkan dengan sebelum tanggal 18 Oktober 2022,'' kata Syahril seperti dikutip laman Kemenkes.

Pihaknya menjelaskan bahwa penurunan kasus tidak hanya terjadi pada kasus harian, tapi juga terjadi pada kasus yang dirawat dan kasus kematian. Bahkan ada daerah yang seluruh kasusnya telah sembuh.

Baca Juga: Kemenkes Bolehkan 156 Obat Sirop Jadi Resep untuk Anak

Menurut Jubir Syahril, penurunan kasus tersebut dipengaruhi beberapa hal. Salah satunya kebijakan pemerintah yang melarang memberikan obat sirup yang diduga mengandung unsur kimia EG dan DEG kepada anak.

Sebagai gantinya, masyarakat bisa memberikan obat dalam bentuk sediaan lain seperti tablet, kapsul, suppositoria (anal), atau lainnya.

'Pada akhir Agustus kan naik, setelah kita lakukan pengumuman dengan melarang penggunaan obat sirup atau cair, maka penambahan kasus baru maupun angka kematian menurun dengan drastis," katanya.

"Kalau kemarin kenaikan kasus bisa mencapai 75 sampai 100 pasien, tapi setelah tanggal 18 (Oktober) itu, hanya 4-5 kasus, dan akhirnya sampai saat ini dibawah 5 kasus,'' terang Jubir Syahril.

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal pada Anak Meningkat, Begini Upaya Pencegahan yang Dilakukan Kemenkes

Penurunan tren kasus dan kematian, lanjut Jubir Syahril turut dipengaruhi oleh pemberian obat penawar GGA yakni Fomepizole yang diberikan secara gratis sebagai bagian dari terapi/pengobatan pada pasien GGA.

Obat tersebut telah diujicobakan pada pasien GGA yang dirawat di RSCM Jakarta. Hasilnya, sebagian besar pasien mengalami perbaikan yang signifikan.

Melihat perkembangan yang baik ini, Kemenkes terus berupaya mendatangkan obat injeksi Fomepizole dari berbagai negara sebagai langkah mitigasi penyakit GGA.

Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Kesehatan per tanggal 3 November 2022 pukul 16.00 WIB, jumlah kasus GGA di Indonesia tercatat sebanyak 323 orang terdiri dari 99 kasus sembuh, 34 kasus dirawat dan 190 kematian.

Halaman:

Editor: Tidar Aira

Sumber: Kemenkes RI

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X