DepokToday.com – OPM klaim bertanggungjawab atas tewasnya seorang anggota Brimob, Bripda Diego Rumaropen di Napua, Jayawijaya, Papua. Mereka beralasan, terpaksa melakukan aksi tersebut karena butuh senjata api (senpi).
Dilansir dari suara.com, Juru Bicara OPM, Sebby Sambom mengatakan, tindakan pembunuhan dan perampasan senpi yang dilakukan pihaknya ini dilakukan secara terpaksa, demi menyelamatkan nyawa jutaan orang asli Papua.
“Terpaksa artinya TPNPB OPM butuh senjata, maka sekalipun orang asli Papua yang pegang senjata harus dibunuh dia dan dirampas senjata demi selamatkan tiga juta orang asli Papua,” katanya dikutip pada Minggu, 19 Juni 2022.
Baca Juga: Lagi Bersantai di Warung Kopi, 3 Warga Depok Nyaris Dimangsa Ular Besar, Begini Wujudnya
Keputusan itu berlaku meski yang bersangkutan adalah putra daerah asli Papua. Karena itu, Sebby mengklaim bahwa pihaknya turut bersedih atas kematian Diego. Atas kejadian ini, ia pun menyebut Diego sebagai pahlawan.
“Hormat kepada almarhum Diego Rumwaropen, engkau pahlawan yang telah serahkan dua pucuk senjata kepada pasukan TPNPB. Dan pasukan TPNPB siap bunuh lebih banyak pasukan teroris yaitu anggota mliter dan polisi Indonesia menggunakan dua pucuk senjata ini,” tuturnya.
Baca Juga: Enam Bulan 95 Kali Kecelakaan, PT KAI Tutup 13 Perlintasan Liar, Terbaru Ini Lokasinya

Sebagai informasi, aksi pembunuhan ini terjadi di Nabua, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Sabtu sore, 18 Juni 2022.
Artikel Terkait
Susi Air Jambore Aviation 2022, Masyarakat Diajak Terbang Gratis Naik Pesawat
Kapolda Lirik Sirkuit Formula E untuk Ajang Street Race: Sampai Botak, Sariawan Kita Larang Terus
SMP Muhammadiyah 1 Depok Lepas Peserta Didik Angkatan ke-56
Menag Resmikan Tosari Sebagai Kecamatan Bhinneka Tunggal Ika
Atalia Sampai Sujud Syukur Melihat Kondisi Makam Eril Seperti Ini: Alhamdulilah, Haturnuhun