Arifin memaparkan, secara populasi jumlah hewan yang tertular tersebut tidak signifikan meski jumlah kabupaten/ kota di Jawa Barat yang terdeteksi hewan berkaki belah yang tertular penyakit mulut dan kuku (PMK) sebanyak 20 kota/ kabupaten.
"Terhitung sejak 6-7 kita ambil sampel, tanggal 9 Mei kita sudah dapat (hasilnya). Yang positif itu adalah Garut, kemudian tanggal 10 Kabupaten Banjar. Nah posisinya sekarang sudah ada 20 kabupaten/ kota yang sudah terjangkit," kata Arifin.
Secara persentase, daerah terjangkit PMK di Jawa Barat 74 persen. Dari 627 kota hanya 97 kecamatan terjangkit PMK.
Kemudian desa/kelurahan 125 atau 2,09 persen dari 5.957 desa kelurahan di Jawa Barat. "Jadi Jawa Barat masih terkendali walaupun secara kabupaten/ kota ada 20,” jelasnya.
Menurut Arifin, penyebaran kasus PMK di Jawa Barat lebih disebabkan karena lalu lintas kedatangan hewan ternak dari luar provinsi.
“Kalau kita tracing penyebarannya bertambah karena lalu lintas. Lalu lintas yang kemudian sudah kita optimalkan, cek poin kerja sama dengan kepolisian. Masih tetap kan datangnya jam 1 malam kemudian ke jalur alternatif kita susah mengecek semuanya. Nah penularan ini memang dari lalu lintas yang masih tetap terus berjalan,” tuturnya.(***)
Artikel Terkait
Masih Pandemi, Begini Aturan Pemotongan Hewan Kurban di Depok
Ingin Dagang Hewan Kurban di Depok? Urus Dulu Izin Ini
Ingin Peroleh Izin Dagang Hewan Kurban? Ini Syaratnya
Terungkap, Begini Cara Pilih Hewan Kurban di Pedagang
Wali Kota Depok Anjurkan Potong Hewan Kurban di RPH-R
Polres Metro Depok Sebar 84 Hewan Kurban untuk Rakyat, Pesannya Bikin Haru
Bagikan 1000 Hewan Kurban, Sandiaga Uno Berpesan Ini
DKPP Selenggarakan Vaksinasi Rabies Gratis Untuk Hewan Peliharaan, Catat Tanggalnya