DepokToday- Universitas Pancasila (UP) Jakarta, baru saja meresmikan Gereja Katolik Santo Petrus yang berada di lingkungan kampus tersebut pada Rabu, 22 Desember 2021. Menariknya, posisi gereja tersebut berdampingan dengan sejumlah tempat ibadah lainnya.
Ya, sebagai salah satu kampus yang menyandang Pancasila, UP ternyata tak hanya menjadikan idiologi tersebut sebagai semboyan semata. Ini dibuktikan dengan adanya pembangunan sejumlah tempat ibadah yang mewakili enam agama di Indonesia.
“Menyandang nama besar Pancasila yang juga merupakan ideologi negara, tentunya menjadi tanggung jawab tersendiri bagi UP untuk mengimplementasikan tiap butir dari 5 sila yang ada, salah satunya yaitu tersedianya rumah ibadah yang mejadi simbol kerukunan dan toleransi beragama yang ada di Indonesia sejak dahulu kala,” kata Ketua Pembina yayasan Pendidikan dan Pembina UP, Siswono Yudohusodo.
Baca Juga: Dituntut 2,5 Tahun Penjara, Eks Karutan Depok Pernah Begini ke Napi
Sebagai orang yang menginisiasi pembangunan enam tempat ibadah tersebut, Siswono pun berharap, dapat semakin menumbuhkan rasa kepedulian dan saling pengertian antara seluruh sivitas akademika UP yang memiliki keyakinan yang beragam, sehingga dapat menimbulkan rasa toleransi antar umat beragama.
Rujukan Umat Beragama
Sementara itu, Rektor UP Prof. Edie Toet mengatakan, UP menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta (PTS) yang memiliki 6 fasilitas rumah ibadah yang lengkap, dan berada dilingkungan kampus, dari 4 ribu perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
“Peresmian Gereja Katolik ini merupakan salah satu dari enam rumah ibadah yang ada dilingkungan kampus UP sesuai dengan agama yang ada dan diakui di Indonesia,” ujarnya saat menghadiri proses peresmian gereja tersebut.

-
Di tempat yang sama, Uskup Agung Jakarta, Prof Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan, bahwa kompleks rumah ibadah ini diharapkan bisa menjadi pengingat bahwa nilai-nilai Pancasila dekat dengan semua lapisan.
“Dengan adanya 6 rumah ibadah ini akan semakin membuat toleransi antar umat beragama menjadi lebih harmonis, Indonesia yang kaya akan keragaman suku, budaya dan agama menjadi refleksi kerukunan bukan hanya bagi masyarakat di Indonesia saja, tetapi masyarakat dunia,” ujarnya.
Bahkan dalam suatu momen yang diadakan di Roma, Italia, Iganitius menyampaikan sambutan yang hangat dari masrayakat dunia terkait Pancasila ini, mereka bahkan hadir langsung dan mengutarakan niatnya untuk belajar tentang kerukunan beragama.
Punya 6 Tempat Ibadah, UP Jadi Sorotan Pemerintah
Terpisah, Ditjen Bimas Katolik Kemenag RI Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono, menyampaikan, bahwa Gereja Santo Petrus ini menunjukkan wajah Indonesia yang penuh keanekaragaman.
Menurutnya, pendidikan tidak hanya melalui akademik tetapi juga pendidikan spiritual, penting untuk akademisi untuk berefleksi, mengambil waktu hening untuk mencari kembali makna berelasi dengan Tuhan.
“Mematangkan iman, menjernaihkan pikiran, mematangkan kepribadian dan membuat kita lebih bijaksana sehingga gagasan-gagasan baru bisa lahir dan memberikan manfaat bagi masyarakat.”
Baca Juga: Tangkal Bahaya Laten Radikal, Universitas Pancasila Bidik Potensi Desa
Ia juga mengatakan, pemerintah memberikan apresiasi yang tinggi atas ide brilian membangun kompleks rumah ibadah di tengah ancaman radikalisme.
“Oleh karena itu, moderasi beragama merupakan ide yang perlu terus digaungkan. Pemerintah berharap sivitas akademika UP dapat menjadi agen penggerak yang selalu melestarikan nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.
Adapun tempat ibadah yang berada di UP Jakarta yakni, Masjid At-Taqwa UP, Kelenteng Kebajikan Agung Da De Miao UP, Vihara Dhamma Sasana UP, Gereja Grha Layanan Kristen UP, dan Pura Widya Santika UP. (rul/*)