Terpopuler DepokToday, 7 Desember 2021: Habib Husein Tentang Jenderal Dudung, Pernyataan MUI Menohok

- Selasa, 7 Desember 2021 | 10:53 WIB
Habib asal Tuban bongkar karakter Jenderal Dudung (Foto: Istimewa)
Habib asal Tuban bongkar karakter Jenderal Dudung (Foto: Istimewa)

DepokToday – DepokToday merangkum berita Terpopuler pada Selasa pagi, 7 Desember 2021. Pertama, Habib Tuban sebut kalau Kepala Staf Angkatan Darat atau KSAD Jenderal (TNI) Dudung Abdurachman adalah pejuang islam sejati.

Terpopuler kedua, kabar soal Jenderal Dudung masih menjadi berita viral karena ucapannya yang menyebut Tuhan bukan orang Arab. Atas pernyataannya itu pulalah Majelis Ulama Indonesia atau MUI ikut angkat bicara.

Selanjutnya, konflik Papua antara OPM dengan aparat kemanan TNI-Polri belum juga usai, terbaru keduanya terlibat kontak senjata di Suru-Suru, Yahukimo, Papua.

Berikut ringkasan berita terpopuler di DepokToday pada Selasa pagi:

1. Bongkar Sosok Jenderal Dudung, Habib Asal Tuban: Dia Pejuang Islam Sejati


Seorang habib asal Tuban membongkar sepak terjang KSAD, Jenderal Dudung Abdurachman yang akhir-akhir menuai sorotan piublik karena beberapa pernyataan kontroversialnya.

Melansir Hops.id jaringan DepokToday.com, Habib asal Tuban itu mengungkapkan sosok Jenderal Dudung yang ternyata tak banyak diketahui banyak orang. Menurut Habib Husein Ba’gil Tuban, Dudung adalah prajurit TNI yang sangat mempejuangkan Islam. Hal ini tentu bertolak belakang dengan isu yang beredar.

“Banyak orang tidak tahu siapa sosok beliau. Saya sampaikan ini supaya Anda tidak curiga ke Angkatan Darat dan TNI. Kalau orang sudah mencaci-maki mendekreditkan, saya akan ceritakan siapa KSAD itu. Saya tidak akan biarkan mendiamkan kebaikan yang saya lihat, harus saya ceritakan. Sebab kalau tidak itu setan namanya,” katanya dikutip pada Senin 6 Desember 2021.

Menurut Habib Husein, salah satu yang belum diketahui banyak orang tentang Jenderal Dudung adalah, ia ternyata telah mengislamkan 150 orang.

Fakta ini disampaikan Habib Husein dari pengakuan orang Timot Timur. Dulu Dudung pernah bertugas di Timor Timur.

Jadi dalam sebuah kunjungan beliau, itu ada orang Timor Timur yang sudah merdeka. Itu datang perwakilan 5 orang.

“Mereka menyampaikan adalah anak dari pak Dudung. Mereka bilang kami ini satu kampung 150 orang diislamkan oleh pak Dudung,” kata Habib Husein mengisahkan fakta Jenderal Dudung dikutip dari Youtube Santri Tuban.

Tak hanya itu saja, Habib Husen juga mengaku telah menyaksikan sendiri dengan mata kepalanya bahwa perwira tinggi bintang empat ini punya anak asuh ribuan anak yatim piatu di berbagai wilayah di Indonesia.

“Saya setiap kota yang saya disinggah, dalam rangka dakwah bersama pak Dudung, itu ada 10-200 lebih anak yatim yang diasuh beliau. Ribuan anak yatim yang diasuh beliau sejak beliau Letnan Satu sampai bintang 4, itu ribuan anak yatim. Apa ada di antara kita yang begitu?” ucap Habib Husein Ba’agil.

Bukan itu saja, mantan Pangkostrad itu ternyata juga bergerak tak tinggal diam saat bertugas di wilayah konflik di Poso.

“Bagaimana dia membela Islam ketika Poso dibantai, nggak ada yang tahu. Tahu dari mana mereka ketika anak-anak kecil waktu pembantaian Poso, anak kecil kakek nenek dikepung siapa yang bertaruh nyawanya? Pak dudung, bukan orang lain,” katanya.

“Saat itu yang cerita orang lain bukan beliau. Saat itu beliau menjabat sebagai Wakil Komandan Batalyon,” sambungnya.

2. Menohok Banget, Begini Jawaban MUI Soal Ceramah Jenderal Dudung


Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman kembali bikin gaduh dengan pernyataannya yang dianggap berbau kontroversi. Kali ini, menurut dia jangan terlalu dalam mempelajari agama karena berpotensi terjadi penyimpangan.

Melansir Republika, pernyataan itu diungkapkan Dudung saat mengisi tausiyah di Masjid Nurul Amin, Kota Jayapura, Provinsi Papua, beberapa waktu lalu.

Hal itu dilakukan Dudung di sela kunjungan kerja ke Kodam XVII/Cenderawasih. Mantan Panglima Kostrad itu didampingi Habib Husein bin Hasyim bin Toha Baagil saat mengisi tausiyah.

Dalam video yang diunggah akun Dispenad, Dudung menyinggung tentang implementasi rasa syukur yang sudah diciptakan oleh Allah SWT kepada hambanya untuk menunaikan sholat.

-
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman (Foto: Istimewa)

Dudung pun menyebut tentang ilmana sebagai tingkatan keimanan umat Islam.

“Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat. Oleh karena itu, banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama,” katanya dikutip pada Senin 6 Desember 2021.

Saat itu dihadapan jamaah sholat Subuh, Dudung menilai, dampak terlalu dalam mempelajari agama adalah terjadi penyimpangan.

“Akhirnya terjadi penyimpangan-penyimpangan. Kaya Sumpah Prajurit, Sapta Marga, dan 8 Wajib TNI, kalau kalian prajurit tidak memahami tidak mengerti artinya Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI,” ujarnya.

Nah pernyataan Dudung ini pun kembali menuai sorotan publik. Bahkan, Ketua MUI Pusat, Muhammad Cholil Nafis ikut angkat.

Melansir Hops.id jaringan DepokToday.com, dalam tulisan di akun media sosial pribadinya, Cholil mempertanyakan maksud dari perkataan Jenderal Dudung soal jangan terlalu dalam pelajari agama. Menurut dia, jika memang Dudung ingin berganti profesi menjadi penceramah agama, maka dia menawarkan standarisasi dai MUI.

Apa maksudnya jgn terlalu dalam mempelajari agama? Saya menawarkan standardisasi da’i MUI klo mau berganti profesi sbg penceramah agama he hehe,” tulis Cholil Nafis di akun Twitter miliknya.

Terkait hal itu, Cholil pun meminta agar Dudung fokus saja pada tugas utamanya yakni menjaga pertahanan negara, serta menumpas musuh Indonesia.

Baiknya fokus pada tugas pokoknya aja, yaitu pertahanan negara dan menumpas perusuh dan pembangkang NKRI,” katanya.

3. Diserang OPM, Evakuasi Prajurit TNI Berlangsung Dramatis, Nih Videonya


Dua prajurit TNI korban luka tembak serangan OPM akhirnya berhasil dievakuasi menggunakan helikopter. Proses mengamanan terhadap korban berlangsung dramatis, lantaran kontak senjata cukup sengit.

Ketegangan itu sempat terekam kamera dan diunggah pada akun Instagram @infokomando.

“Sebelumnya dilaporkan Pos Ramil TNI di Suru – Suru Yahukimo terkepung kelompok teroris bersenjata OPM hingga dua anggota TNI yang tertembak tidak dapat dievakuasi,” sebut keterangan dalam akun tersebut dikutip DepokToday.com pada Minggu, 5 Desember 2021.

Dalam video yang beredar itu terlihat, sejumlah prajurit TNI membentuk perimeter pertahanan. Pasukan TNI mengamankan kedatangan Helikopter Caracal yang tiba untuk menjemput jenasah Serda Putra Rahaldi dan korban luka Praka Suheri untuk dibawah ke tempat aman.

“Selama proses evakuasi berlangsung, prajurit TNI terus menembakkan senjatanya ke arah kelompok OPM.”

-
Kontak senjata TNI lawan OPM atau KKB (Foto: Instagram)

Diberitakan sebelumnya, sejumlah anggota TNI terjebak dalam kepungan kelompok separatis teroris OPM di Suru-Suru, Yahukimo, Papua. Pertempuran sengit kedua belah pihak pun tak dapat dihindari.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu akhirnya kabur setelah helikopter TNI menghujani mereka dengan dengan senapan mesin dari atas udara lokasi kejadian.

Selain memukul mundur KKB, serangan udara ini sekaligus untuk membuka jalur agar helikopter lain dapat mendarat melakukan proses evakuasi.

Video rekaman serangan udara tersebut diunggah oleh akun Instagram @infokomando dikutip pada Minggu, 5 Desember 2021.

Editor: Ade Ridwan - Depoktoday

Tags

Terkini

X