Depoktoday.com - Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Konsulat Jendral Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya menggelar workshop.
Workshop yang digelar Japelidi dan Konsulat Jendral Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya itu bertajuk “Building Youth Resilience and Participant during The Political Year”.
Sasaran workshop yang digelar Japelidi dan Konsulat Jendral Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya ini sebanyak 500 pemilih muda usia 17-20 tahun di delapan kota di Indonesia.
Seri keempat workshop ini, bertempat di Kampus FTI Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, yang menghadirkan fasilitator Rini Darmastuti (UKSW), Lintang Ratri Rahmiaji (Undip), Liliek Budiastuti Wiratmo (Undip), Ade Irma Sukmawati (UTY), Indah Wenerda (UAD) dan Desy Erika (Stikom Semarang).
Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Volta Virgo Lite, Motor Listrik dengan Jarak Tempuh Hingga 180 Kilometer
“Workshop kali ini, peserta yang hadir berasal dari berbagai perguruan tinggi di Semarang, Salatiga, Boyolali, dan Yogyakarta antara lain Universitas Diponegoro, Universitas Islam Sultan Agung, Stikom Semarang, Universitas Boyolali, Universitas Teknologi Yogyakarta dan Universitas Kristen Satya Wacana,” kata Kordinator Media Program Workshop, Devie Rahmawati, kepada wartawan, Senin 27 Maret 2023.
Acara ini digagas karena disinformasi atau hoax menjelang pemilu di internet cukup tinggi. Sehingga perlu mengajak pemilih muda agar kritis, cerdas, dan tangguh memerangi disinformasi.
“Untuk itu, program ini mengusung tagline ‘Yang Muda, Yang Cerdas Memilih’,” ucap Project Manager kegiatan, Ni Made Ras Amanda.
Baca Juga: Cara Daftar Mitra Kurir Online Lalamove untuk Pengiriman Barang
Kordinator Japelidi, Novi Kurnia, menuturkan, pemilih pemula memiliki modal besar untuk berpartisipasi aktif dalam pemilu.
Harapannya para pemuda tidak hanya pasif, tapi juga bisa menggunakan kemampuan kritis.
“Selain itu juga diharapkan mereka menjadi produktif dalam bermedia digital sehingga mereka bisa berpartisipasi aktif dalam demokrasi di Indonesia,” katanya.
Sepanjang setengah hari peserta workshop diajak memahami empat topik utama, yaitu bagaimana menghadapi misinformasi, memilih sumber informasi yang valid, memilih media yang dapat dipercaya, melaporkan konten negatif, dan ditutup dengan materi untuk membuat konten positif di Internet.
Baca Juga: Dukung Mahfud MD, Partai Buruh Kerahkan Massa Aksi di Depan Gedung DPR RI Besok
Artikel Terkait
Japelidi Sebut Banyak Kaum Muda Tidak Sopan di Medsos, Ini Sebabnya
Japelidi Kolab Bareng US Embassy Surabaya Siapkan Anak Muda Berperan di Pemilu 2024
Jelang Pemilu 2024, Bawaslu Jakarta Barat Bakal Lakukan Pemantauan Media Sosial ASN
Jelang Pemilu 2024, Chef Arnold Gabung dengan Partai Perindo Besutan Hary Tanoe
KPU: Suka Tidak Suka, Mau Tidak Mau, Masa Depan Kita Ada di 60 Persen Pemilih Muda Pemilu 2024, Kok Bisa?
Selain Coklit, Ini Kasus Lain yang Sebabkan Warga Depok Terancam Gagal Ikut Pemilu 2024
Banyak Warga Depok Terancam Tak Nyoblos di Pemilu 2024, Jumlahnya Tidak Main-main
Pengaruhi Data Pemilu, Bawaslu Depok Telusuri Keberadaan Ratusan Warga Terdampak Pembangunan Tol Cijago