DEPOK- Mantan Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof Muhammad Anis mengakui, hingga di akhir-akhir masa jabatan ia masih berharap kasus dugaan pembunuhan yang menewaskan salah satu mahasiswanya, yakni Akseyna Ahad Dori bisa terungkap.
Hal itu diungkapkan Anis usai menyerahkan kursi jabatanya sebagai rektor kepada Prof Ari Kuncoro, di Balai Purnomo, Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Rabu 4 Desember 2019. Anis pun tak menampik jika selama ini pihaknya cukup cerewet dengan perkembangan kasus tersebut. Namun nyatanya, proses penyelidikan belum membuahkan hasil.
“Nah itu yang saya enggak tahu. Katanya ada misin link dan enggak ketemu jawabannya, polisi bilangnya begitu,” katanya
Secara pribadi, Anis pun cukup lelah dengan kasus ini. Terlebih ia sering kali mendapat pertanyaan yang sama dari awak media.
“Harapannya supaya enggak ada pertanyaan dari kamu. Kalau enggak ada pertanyaan lagi, artinya Alhamdulillah selesai (kasusnya terungkap). Tapi ini kan sudah berganti-ganti kapolres kasusnya engga selesai juga.”
Ketika disiingung apakah ada saran atau kritik terhadap aparat, Anis mengatakan itu bukan ranahnya. “Enggak berani karena bukan bidang saya, mesti tanya departemen kriminologi mungkin dia punya ahli pendekatan seperti itu,” ujarnya
Namun demikian Anis berpesan, kasus ini dapat segera dituntaskan dan pelakunya dapat diadili sesuai hukum yang berlaku.
“Kita berharap bisa segera dituntaskan agar semua pihak merasakan keadilan, karena ini kan ada nyawa orang hilang tapi massa enggak ketemu siapa pelakunya,” tuturnya
“Ya kita berharap semua itu, pelaku itu bisa ditangkap dan diadili itu kan keadilan harus ditegakan,” timpalnya lagi.
Seperti diketahui, Akseyna Ahad Dori atau yantg akrab disapa Ace, ditemukan tewas mengapung di Danau Kenanga, dekat Balairung, Kampus UI, Depok, Jawa Barat pada Kamis 26 Maret 2015, lalu. Namun sayangnya hingga berita ini diturunkan kasus itu belum juga terungkap. (rul/*)