PT. PLN (Persero) Cetak Sejarah Pendapatan, Capai Rp 288,86 Triliun Tahun 2021

- Rabu, 25 Mei 2022 | 21:30 WIB
Ilustrasi PT. PLN (Persero) bangun GI mobile untuk kawasan IKN (Dok. PT. PLN (Persero))
Ilustrasi PT. PLN (Persero) bangun GI mobile untuk kawasan IKN (Dok. PT. PLN (Persero))

Baca Juga: Kunjungi Kedubes Turki di Indonesia, Mesut Ozil Serahkan Jersey Fenerbahce Nomor 10 Milliknya

"Aplikasi tersebut pun kini memiliki rating 4,8 dari skala 5. Hal ini menjadi bukti keberhasilan aplikasi PLN Mobile sebagai bagian dari transformasi layanan PLN," katanya.

Langkah tersebut juga diikuti dengan pengendalian Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik melalui efisiensi biaya operasi, manajemen pinjaman yang proaktif, konsolidasi proses bisnis dan perbaikan layanan pelanggan, serta digitalisasi proses bisnis dimulai dari hulu ke hilir antara lain digitalisasi pembangkit, transmisi dan distribusi serta pengadaan berbasis digital.

“Dengan langkah-langkah tersebut, BPP listrik berhasil diturunkan sebesar Rp 15/kWh, dari Rp 1.348/kWh pada tahun 2020 menjadi Rp 1.333/kWh pada tahun 2021,” papar Darmawan.

Baca Juga: Final Liga Konferensi Eropa 2022: AS Roma vs Feyenoord, Sama-sama Lapar Gelar Juara

Darmawan menegaskan, seluruh upaya di sisi operasi tidak akan berhasil jika pengendalian di sisi keuangan tidak dilakukan. PLN telah membangun sistem Cash War Room, Spend Control Tower dan optimalisasi manajemen investasi serta menjalankan langkah cost avoidance dan cost reduction yang terukur dan termonitor secara ketat.

PLN juga berhasil mempercepat pelunasan pinjaman sebesar Rp 52,48 triliun dalam 2 tahun terakhir sehingga menurunkan outstanding pinjaman secara signifikan.

“Langkah-langkah yang kami lakukan tersebut mampu mengurangi tekanan keuangan Perseroan di 2021 sehingga beban keuangan turun Rp7,04 triliun atau 25,7 persen dibandingkan tahun 2020,” terang Darmawan.

Baca Juga: Keren! Diam-diam Oneng Raih Gelar Doktor di UI, Segini Nilainya

Berkat transformasi yang dijalankan tersebut, PLN membukukan EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) tahun 2021 Rp 89,17 triliun naik 2,9 persen dari EBITDA tahun 2020 Rp 86,69 triliun.

Kenaikan EBITDA sejalan dengan kenaikan laba, di mana pada tahun 2021 perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp 13,17 triliun, lebih tinggi dibanding laba bersih tahun 2020 sebesar Rp 5,99 triliun.

Di tahun 2022 ini, PLN akan mengalami tantangan lebih terutama terkait naiknya harga bahan bakar, biaya bunga dan volatilitas kurs serta kondisi over supply. Dalam 2 tahun terakhir PLN telah berhasil mengupayakan rescheduling masuknya IPP yang semula di tahun 2021 menjadi tahun 2022. Tentu saja hal ini menimbulkan tekanan arus kas pembayaran IPP akibat adanya Take Or Pay (TOP).

Baca Juga: Real Madrid Lupakan Kylian Mbappe, Fokus ke Final Liga Champions Lawan Liverpool

Informasi keuangan berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi PLN Tahun 2021 yang telah diaudit dan diterbitkan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (Pwc Indonesia) dengan opini tanpa modifikasian, yaitu menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian dan entitas anak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. ***

Halaman:

Editor: Zahrul Darmawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X