DepokToday.com - Adanya kebijakan minyak goreng dengan harga Rp14 ribu ternyata tidak memberi keuntungan semua pihak.
Walau beberapa hari ini minyak goreng banyak diburu masyarakat, namun hal itu ternyata hanya terjadi di pusat perbelanjaan modern dan mini market.
Bagi pedagang di sejumlah pasar tradisional, saat ini mereka kebingungan karena tidak bisa menjual minyak dengan harga yang diimbau pemerintah.
Baca Juga: Ketika Pusar Tak Sering Dibersihkan, Infeksi Ini Bisa Terjadi
Pedagang pasar tradisional di Kota Bengkulu, misalnya, mereka mengalami kerugian usai pemerintah pusat menetapkan harga minyak goreng sebesar Rp14 ribu per liter.
Mengingat modal minyak goreng kemasan yang diambil dari distributor sekitar Rp18 ribu hingga Rp19 ribu per liter, sehingga para pedagang menjual dengan harga Rp20 ribu perliter.

"Kami bingung mau jual harga minyak berapa, jika mengikuti himbauan pemerintah kami rugi," kata Yetti salah satu pedagang dilansir dari Suara.com.
Selain itu, sejak turunnya harga minyak membuat masyarakat tidak membeli minyak goreng di pasar tradisional.
Artikel Terkait
Heboh! Emak-emak Depok Serbu Minyak Goreng Rp 14 Ribu, Stok di Minimarket Nyaris Ludes
Indonesia Berlakukan Harga Minyak Goreng Rp14 Ribu, Di Malaysia Cuma Segini, Anggota DPR: Kok Bisa
Jadi Korban Harga Minyak Goreng, Ibu Hamil di Depok Nekat Jual Ginjal