DepokToday - Utang yang dimiliki Indonesia dikatakan mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu semakin bertambah secara signifikan setiap tahunnya.
Kondisi ini kata Said Didu menyebabkan, rakyat Indonesia harus menanggungnya. Dia juga membandingkan antara utang yang dimiliki Indonesia pada zaman Presiden Soekarna dengan Presiden Jokowi.
Tidak hanya membandingkan hutang pada era Presiden Soekarno dan Presiden Jokowi, dia juga membandingkan utang yang dimiliki pada saat zaman Presiden SBY dengan Jokowi.
Baca Juga: Begini Tanggapan Pelatih Tentang Lukaku yang Mulai Tak Betah Berseragam Chelsea
Melansir dari PikiranRakyat.com lewat akun Twitter Said Didu, dia mengatakan, utang yang dimiliki Jokowi lebih banyak dibandingkan enam preside sebelumnya.
"Akumulasi utang netto thn 2014 - sejak Presiden Soekarno sampai Peresiden SBY (6 Presiden) selama 69 tahun Indonesia Merdeka sktr Rp 2.600 trilyun," kata Said Didu.
Sementara itu, dalam unggahan Said Didu, saat Jokowi memimpin, utang Indonesia telah mencapai Rp6.800 triliun pada 2021.
Baca Juga: Barcelona Atasi Mallorca Tanpa Delapan Pemain Utama karena COVID
"Utang 2021 sdh mencapai sktr Rp 6.800 trilyun - naik sltr Rp 4.200 trilyun selama 7 thn oleh 1 orang Presiden," ujar Said Didu.
Artikel Terkait
SBY Divonis Idap Kanker Prostat, Begini Respon Jokowi
Bantu Teman Tagih Hutang, FAS Dikeroyok Hingga Koma
Surati Presiden Jokowi, Begini Unek-unek Warga Soal Proyek UIII Depok
Detik-detik Presiden Soekarno Tinggalkan Istana, Dasinya Jadi Rebutan Wartawan